Minggu, 30 Maret 2014
KAMERA
Spesifikasi Lengkap dan Harga Fujifilm FinePix S2980 | Harga Baru dan Bekas Fujifilm FinePix S2980 | Video Preview Fujifilm FinePix S2980 | Gambar Fujifilm FinePix S2980 | Fitur Fujifilm FinePix S2980 - Daftar Harga kali ini akan menginformasikan kepada anda tentang Gadget Fujifilm FinePix S2980. Di sini Saya akan mengajak anda untuk tahu lebih dalam tentang Gadget ini sehingga anda bisa mengetahui keunggulan dan fasilitas yang ada pada Gadget ini dan semoga juga bisa menjadikan reverensi bagi anda sebelum membeli Gadget. Berikut ini adalah tentang Spesifikasi Lengkap dan Harga Fujifilm FinePix S2980. Cekidot..... Fujifilm FinePix S2980 Fujifilm FinePix S2980 Kelebihan dan Keunggulan Fujifilm FinePix S2980 Deskripsi Produk Fujifilm FinePix S2980 Fujifilm menghadirkan kamera prosumer
Selasa, 25 Maret 2014
KAMERA
Lensa adalah bagian terpenting dari kamera jenis apapun. Kerena jika lensa rusak maka kamera tidak bisa digunakan dan untuk menggantinya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu perlakukan lensa kamera dengan istimewa, jangan pernah sekalipun menjatuhkan kamera karena dapat merusak lensa.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan lensa kamera rusak diantaranya :
membersihkan lensa kamera
- Kamera terjatuh
- terkena cairan kimia seperti Lem dan sebagainya
- tergores karena tidak menggunakan pelindung lensa
nah, dari beberapa kasus penyebab kerusakan lensa diatas, alangkah baiknya jika anda dapat merawat lensa dengan cara :
- Gunakan pelindung lensa
Sekarang ini sudah banyak tersedia pelindung lensa di pasaran selain dapat melindungi lensa dari sentuhan jari atau benda-benda lain. Selain itu pelindung lensa biasanya juga memiliki filter ultraviolet cahaya matahari. Jika anda tidak memiliki pelindung lensa, anda dapat membuat sendiri pelindung lensa dengan menggunakan screen protector yang biasanya digunakan pada layar ponsel touchscreen. Caranya potong screen protector sesuai ukuran lensa anada, lalu pasangkan. Harganya cukup murah sekitar Rp.10.000,- jangan lupa pilih screen protector yang sangat terang ( jangan gunakan yang hitam)
- Bersihkan Lensa secara teratur (jika diperlukan)
Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
- Untuk membersihkan lensa dari debu
Untuk membersihkan kamera dari debu, usahakan jangan menggunakan benda yang langsung menempel pada lensa, Cukup gunakan Dust blower ( biasanya tersedia pada pembelian kit cleaner kamera)
- Membersihkan lensa dari noda minyak atau bekas jari
Untuk membersihkan lensa dari bekas noda seperti noda minyak atau jari, gunakan tissue khusus yang bisa anda beli di toko perlengkapan kamera, cara membersihkana dengan menggerakan ke arah memutar dimulai dari sisi luar kemudian ke dalam.
KAMERA
Kebutuhan kamera sebagai wujud penggemar motret-memotret semakin besar seiring dengan makin membanjirnya berbagai merk dan type kamera di pasaran. Berbagai model, fitur dan kecanggihan ditawarkan dengan harga yang semkain murah. Namun masih banyak dari kita yang belum mengetahui kamera apa yang cocok dengan kebutuhan kita yang sebenarnya. Karena kebutuhan hobby, dokumentasi, travelling atau belajar fotografi memiliki spesifikasi berbeda-beda untuk pemilihan kamera.
Secara umum terdapat 3 pilihan type kamera yaitu Compact camera, Prosumer dan DSLR. Orang awam kebanyakan memilih compact camera dengan alasan mudah dibawa kemana-mana dengan pengoperasian point and shoot. Simple bukan ?
Gambar 1
Gambar 1. Perbandingan kamera compact, prosumer dan DSLR
Namun bagi penggemar fotografi yang ingin belajar lebih dalam dan ingin mengeksplorasi lebih jauh membutuhkan kamera yang tidak hanya “point and shoot”, karena jenis kamera ini memiliki beberapa keterbatasan dan pengoperasiannya serba otomatis. Padahal untuk menghasilkan hasil foto yang baik dibutuhkan fitur yang lebih menunjang. Untuk itu dibutuhkan kamera yang lebih pro atau tingkat lanjut yaitu kamera prosumer dan DSLR.
Bagi yang terkendala dengan budget, DSLR bukanlah pilihan yang tepat. Karena harga yang ditawarkan masih cukup tinggi bagi sebagian orang. Belum lagi dibutuhkan tambahan asesoris untuk melengkapi kebutuhan kamera ini. Model dan bentuknya juga cukup besar dan berat untuk ditenteng kemana-mana. Tidak dipungkiri DSLR memiliki kualitas foto yang baik dengan kemampuan bisa mengganti lensa sesuai dengan kebutuhan.
Produsen kamera mencoba menjembatani kebutuhan penggemar fotografi yang memiliki dana terbatas, namun membutuhkan kemampuan kamera yang handal digunakan sehari-hari. Jenis kamera yang mampu mengcover berbagai kondisi dengan kemudahan dibawa kemana-mana. Untuk itu produsen mengeluarkan type kamera yang berada diantara compact camera dan DSLR yang dikenal dengan kamera Prosumer.
Di awal diperkenalan kamera prosumer, harga DSLR cukup tinggi, padahal kebutuhan fotografi profesional dengan budget terjangkau sangat dicari oleh kalangan pecinta fotografi. Sehingga banyak produsen mengeluarkan produk-produknya. Meskipun dalam perkembangannya saat ini harga DSLR semakin murah, tidak menyurutkan keinginan orang-orang mencari kamera jenis ini. Karena dengan kamera ini pemakai dapat memaksimalkan kemampuan dan kreativitasnya dalam memotret berkat keleluasaan pengaturan eksposure manual dan dukungan lensa yang cenderung lebih panjang dari kamera poket atau lensa standard DSLR.
Kelebihan Prosumer
Kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera DSLR. Hal ini yang menjadi salah satu kelebihan prosumer dibanding kamera lain, yaitu lensa zoom terpasang yang panjang. Malah boleh dikatakan lensa ultra zoom atau super zoom karena memiliki zoom optic 20x bahkan lebih. Jadi cukup dengan lensa terpasang yang ada sudah bisa menjangkau obyek baik dekat maupun jauh. Berbeda dengan kamera compact yang rata-rata memiliki zoom optik kecil atau DSLR yang harus menganti lensa dengan yang lebih panjang untuk menjangkau obyek yang jauh, kamera prosumer menjadi unggul dengan fitur ini.
Gambar 2
Gambar 2. Optical zoom di kamera
Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada DSLR dan lebih besar dari compact. Hal ini dikarenakan ukuran sensor yang digunakan prosumer lebih kecil dari DSLR dan lebih besar dari compact. Ini salah satu yang perbedaan mendasar diantara ketiga jenis kamera ini. Dan ini akan berkaitan dengan kemampuan kamera mengolah gambar. Semakin besar sensor, maka hasil olahan semakin baik.
Gambar 3
Gambar 3. Perbandingan ukuran lingkaran lensa compact, prosumer dan DSLR
Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO dan Shutter Speed bisa diatur secara manual. Sehingga kreatifitas kita tidak di batasi oleh sistem yang otomatis. Di kamera compact, semua dijalankan secara otomatis. Dan yang lebih memikat, hampir semua prosumer memiliki kemampuan rekam video dan fasilitas Live View. Yang mana fasilitas ini belum semua DSLR memilikinya.
Gambar 4
Gambar 4. Fitur live view di kamera prosumer
Dengan kemampuan dan tekhnologi yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari. Dengan haarga dan berat yang lebih ringan dari DSLR, membuat prosumer menjadi pilihan sementara orang. Untuk memotret macro, landscape, sport dan night shot pun masih memungkinkan dilakukan dengan baik, meskipun ada beberapa keterbatasan. Khusus untuk malam hari, beberapa type prosumer menambahkan fitur dudukan flash external yang berguna untuk dipasangkan flash dengan daya lebih besar.
Kekurangan Prosumer
Sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR, dan akan semakin kalah bila dipakai pada kondisi kurang cahaya (saat memakai ISO tinggi). Jadi harus pandai mensiasatinya dengan tetap mensetting pada ISO rendah, maksimal ISO 400 agar masih menghasilkan foto yang baik.
Kecepatan auto focus dan jeda antar satu foto dengan foto selanjutnya juga merupakan kendala bagi yang membutuhkan moment penting dan cepat. Apalagi jika obyek bergerak cepat, kamera prosumer agak kesulitan mengejar fokusnya. Di samping itu, kondisi kurang cahaya juga merupakan saat sulit untuk memfokuskan pada obyek.
Tips Memilih Kamera Prosumer
Tuntutan akan kebutuhan fotografi profesional dengan budget terjangkau membuat kamera prosumer makin dicari. Untuk itu ada beberapa fitur yang harus dimiliki untuk memaksimalkan hasil foto.
Exposure PSAM
Pilihan exposure yang juga dimiliki oleh DSLR, penting diperhatikan. Karena fitur ini yang bisa memaksimalkan kreativitas dalam memotret. Yang yang belajar fotografi, fitur ini wajib dimiliki. Program Mode (P) yaitu kamera yang menentukan nilai shutter dan aperture secara otomatis, jadi untuk pemula biasanya cocok dengan mode ini. Shutter-priority mode (S/Tv) yaitu kita yang menentukan kecepatan shutter sementara kamera akan mencarikan nilai bukaan diafragma yang terbaik. Aperture-priority mode (A/Av) kebalikan dari mode (S/Tv), kita menentukan diafraghma sementara kamera mencarikan kecepatan shutter yang pas. Yang terakhir Manual mode (M), dimana mode full-manual ini fotograferlah yang bertugas sebagai penentu baik nilai shutter dan aperture. Di mode ini dibutuhkan pemahaman akan eksposure yang baik, dalam arti fotografer harus mampu untuk mengenal kondisi cahaya pada saat itu dan dapat membayangkan berapa nilai shutter dan aperture yang diperlukan.
Gambar 5
Gambar 5. Mode PSAM di kamera prosumer
Kekuatan Lensa
Pilih lensa yang memiliki bukaan besar semisal f/2.0-2.8. Dengan spesifikasi lensa seperti ini, kualitas gambar yang dihasilkan jauh lebih baik. Kemudian perhatikan rentang zoom yang dimiliki. Semakin panjang zoomnya, maka semakin jauh jangkauannya. Saat ini banyak produsen yang menyediakan type prosumer dengan zoom optic 18 X – 30 X. Dengan rentang panjang ini, sulit ditandingin kamera DSLR. Disamping itu, usahakan pilih lensa yang bermula dari 24mm atau 28mm, karena memiliki kemampuan mendapatkan foto-foto wideangle yang dramatis.
Ukuran Sensor
Semakin besar ukuran sensor, maka semakin baik hasilnya. Terutama ketika berada di kondisi kurang cahaya akan sangat membantu dalam memaksimalkan kualitas foto. Ukuran minimal 1/1,7 inci atau umumnya 2/3 inci.
Format File RAW
Bagi professional fotografi, format itu sangat berarti. Format tersebut memperhatikan detail, degradasi, dan ketajaman warna. Format yang umum dimiliki kamera digital adalah JPG/JPEG. Sedangkan format RAW mempunyai beberapa keunggulan pada detail dan kaya warna karena menyimpan data-data kamera apa adanya / data asli, jadi ukurannya besar sekali tapi sekaligus merupakan data atau hasil yang paling detail karena tidak ada data yang hilang karena kompresi. Keunggulan format tersebut, detail masih terlihat jika diperbesar. Selain itu, format tersebut dapat dengan mudah mengontrol exposure dan memperbaiki kontras warna.
Flash Hot Shoe
Banyak prosumer masa kini yang telah dilengkapi dengan dudukan flash eksternal, sehingga keterbatasan prosumer di kondisi kurang cahaya dapat disiasati dengan memasang lampu kilat eksternal (flash hot-shoe) yang berdaya lebih besar. Bahkan bisa dibouncing keatas bawah atau kiri kanan tergantung kemampuan flashnya.
Gambar 6
Gambar 6. Dudukan flash hot shoe di bagian atas kamera
Asesoris Lensa
Lensa pada prosumer tidak dapat dilepas atau diganti. Hal ini tidak menjadi kendala, karena masih bisa memaksimalkan kekuatan lensa dengan menambahkan converter lens. Ada 2 pilihan, yaitu wide converter dan tele converter. Disamping itu lensa juga bisa dipasangkan filter pelindung untuk menjaga permukaan lensa. Ada pula sesoris berupa lens hood, berfungsi untuk menghindari cahaya matahari langsung jatuh ke lensa.
Movie
Kamera prosumer ternyata juga bisa dimanfaatkan menjadi camcorder yang bisa merekam video. Bahkan ada yang bisa merekam video berkualitas HD dan Full HD. Ini merupakan nilai tambah bagi yang senang dengan video berkualitas baik.
Dengan kemajuan tekhnologi dan penambahan berbagai fitur di kamera prosumer akan semakin memanjakan pecinta fotografi dalam memilih kamera yang cocok untuk kebutuhan. Dengan beban lebih ringan dan harga terjangkau, Anda sudah bisa memuaskan kreativitas memotret dalam keseharian.
TEKNIK FOTOGRAFI
5 TEKNIK FOTOGRAFI UNIK, HASILKAN GAMBAR MENAKJUBKAN Posted by Malika Muchtar on Oct 10, 2013 in Articles | 0 comments 5 Teknik Fotografi Unik, Hasilkan Gambar Menakjubkan Menjadi seorang fotografer bukan berarti kerjamu hanya tekan tombol shutter saja. Diperlukan skill dan penguasaan teknik-teknik khusus fotografi untuk menunjang karirmu dalam bidang ini, sehingga kamu bisa bersaing dengan fotografer yang jumlahnya tak terhingga di dunia ini. Selain itu, dengan memahami teknik-teknik fotografi, kamu dapat membuat hasil fotomu lebih variatif. Foto pemandangan? Foto manusia? Itu biasa. 5 teknik fotografi dibawah ini sanggup menghasilkan foto-foto berkelas yang menakjubkan, bahkan dengan objek paling biasa sekalipun. High-Speed Photography Pernah melihat foto balon meledak, percikan air atau kaca pecah? Nah, foto-foto ini dihasilkan dengan teknik high-speed photography. Objek yang bergerak akan menimbulkan efek blur ketika dipotret, dan beberapa fotografer menginginkan mereka “beku” sejenak untuk mendapatkan gambar yang fantastis. Teknik ini membuat hal-hal yang terjadi dengan cepat dan secara normal tidak akan tertangkap mata menjadi mungkin untuk diabadikan. Amazing, right? Tilt-Shift Photography Tilt-shift photography adalah teknik fotografi unik dan kreatif yang mampu memanipulasi objek atau lokasi dengan ukuran sebenarnya menjadi terlihat seperti model miniatur. Untuk membuat efek ini, potret gambar dari sudut yang tinggi, sehingga akan tercipta ilusi seperti sedang melihat sebuah model miniatur. Kamera yang dilengkapi dengan lensa tilt-shift adalah yang kamu butuhkan untuk memulai teknik ini agar menghasilkan depth of field yang sempit. High Dynamic Range Photography (HDR) Teknik fotografi menakjubkan ini akan mampu mengaburkan pengertian kita akan perbedaan antara ilusi dan kenyataan. Foto HDR adalah teknik yang mampu membuat rentang dinamis dari eksposur yang jauh lebih besar dibandingkan dengan teknik digital imaging biasa, sehingga dapat memunculkan tingkat intensitas level yang jauh berbeda antara cahaya dengan bayangan. Biasanya teknik ini dilakukan dengan memodifikasi foto dengan software pengolahan gambar. Hasilnya? Luar biasa, tentu saja. Smoke Art Photography Asap merupakan hal biasa dalam kehidupan kita. Tapi tahukah kalian kalau asap bisa dijadikan objek untuk mengasilkan karya seni? Smoke art photography membuat hal yang biasa-saja ini menjadi luar biasa. Asap ini bisa digunakan sebagai objek atau sebagai media untuk membuat sesuatu yang lain. Beberapa fotografer menggunakan teknik fotografi ini untuk mengabadikan kecantikan dan kealamian dari asap ini, sementara fotografer lainnya menggunakannya untuk “melukis”, menghasilkan suatu karya seni yang amat menakjubkan. Motion Blur Photography Berbeda dengan high-speed fotografi yang sengaja “membekukan” objek foto, teknik fotografi motion blur menangkap keindahan dari sesuatu yang bergerak justru dari efek blurnya. Motion blur biasanya digunakan untuk memunculkan kesan gerakan yang cepat. Kamu bisa mendapatkan efek ini dengan menggunakan kecepatan shutter yang lambat (slow shutter speeds). Jadi, fotografi tidak terbatas pada gambar seperti apa yang terlihat oleh mata telanjang. Justru dengan fotografi dan teknik-teknik ajaibnya, kamu bisa membuat sesuatu yang menakjubkan, dengan efek-efek tertentu yang tidak akan kamu lihat sehari-hari. Masih banyak teknik-teknik luar biasa lain yang bisa kamu pelajari. IDS | International Design School memiliki program (course fotografi) yang mampu membuatmu menjadi fotografer profesional, dengan para fotografer profesional berpengalaman sebagai pengajarnya. Abadikan suatu momen biasa secara luar biasa, dan buat dirimu menjadi luar biasa pula diantara fotografer-fotografer lainnya. So, let’s try them now, photographer!
CARA MEMFOTO SILUET
Foto Siluet, atau fotografi siluet adalah teknik foto yang lebih mengandalkan pada efek backlight. Foto ini biasa di lakukan dengan cara mengambil objek foto tepat di depan latar belakang yang terang. Hal ini memang menjadi teknik tersendiri dalam membuat foto siluet, karna untuk menghasilkan foto menyerupai bayangan gelap nantinya.
Seringnya foto siluet ini di ambil di depan cahaya matahari atau sumber cahaya lainnya. Fotografi siluet ini adalah teknik foto yang digunakan sebagai penggambaran emosi lewat cara yang cukup sederhana.
Adapun beberapa cara untuk membuat foto siluet ini adalah;
Buat Objek Berada Tepat Pada Satu sumber Cahaya.
Foto siluet yang hasilnya sangat tepat sasaran adalah dimana objek berada tepat di depan sumber cahaya. Hal ini nantinya akan membuat pengaru yang cukup bagi foto siluet ini.
Jangan Gunakan Flash Dalam Memotret.
Yang anda inginkan adalah membuat foto Siluet, jadi jangan pernah anda ciptakan cahaya untuk si objek, karna penggunaan lampu flash dari kamera anda akan membuat foto menjadi terang atau tidak gelap seperti kebanyakan foto siluet lainnya.
Atur Exposure (Manual/Auto).
Dalam pengaturan exposure untuk menciptakan foto siluet yang bagus, anda harus mengatur settingan kamera anda pada mode manual, sebisa mungkin gunakan mode manual exposure. Aturlah aperature dan shutter speed sesuai dengan kondisi tempat yang anda temui.
Jika anda tidak bisa memakai mode manual anda juga masih dapat membuat foto ini dengan mode Auto.
Jika anda menggunakan mode auto arahkan kamera pada cahaya yang paling terang, lalu tekanlah shutter pada kamera anda namun tidak penuh, jangan di lepas, kemudian arahkan kamera yang masih anda tekan setengah shutternya ke objek yang ingin anda foto, kemudian jepret.
Tajamkan Fokus Pada Objek.
Agar foto siluet yang anda buat dapat terlihat lebih baik, tajamkanlah fokus pada objek foto, cara ini dapat anda tempuh dengan sedikit membesarkan nilai aperature pada settingan kamera anda, karna hal tersebut akan membuat background menjadi agak kabur, dan fokus pada objek.
Matahari Terbenam Teman Foto Siluet.
Maksud dari cara terkahir ini adalah, anda dapat membuat foto siluet yang keren ketika matahari sedang terbenam, karna pada saat itu matahari akan membuat langit lebih terang dan warna yang di tampilkan sangat indah.
Itu dia beberapa cara mudah untuk anda dapat menghasilkan foto siluet yang keren, ayo ciptakan foto siluet anda dengan kreativitas tinggi, jangan pernah menyerah ketika foto pertama yang anda buat belum sesuai keinginan, karna semuanya memang butuh pembelajaran. Terus, terus, dan terus mencoba sampai mendapatkan hasil yang maksimal, salam fotografi.
Senin, 24 Maret 2014
CARA MEMOTRET MOMEN KEMBANG API YANG BAIK
Saat sekarang CamDig atau digital camera bukan hal yang mewah lagi. Hampir setiap orang mempunyai kamera digital walau hanya sebatas kamera digital saku. Namun walaupun kamera digital yang dipunyai sekelas kamera saku namun dengan cara yang tepat Anda bisa memotret kembang api tahun baru dengan hasil yang luar biasa. Yang Anda butuhkan hanya teknik dan timing yang tepat saja.
Memang momen tahun baru adalah momen yang tidak bisa Anda lewatkan begitu saja karena ada banyak hal yang bisa dikenang dalam momen seperti itu. Oleh sebab itu momen gegap gempita tahun baru dan kemeriahanya tidak boleh dilewatkan dan Anda harus mempersiapkan kamera digital Anda untuk mengabadikan momen tersebut. Namun sayang banyak orang yang gagal mengabadikan momen kembang api tersebut karena kesalahan fatal yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Memotret kembang api bukanlah tentang memotret kejadian namun proses kembang api tersebut meluncur dan kemudian meledak diudara membentuk pijaran-pijaran yang sangat indah. Banyak yang salah caranya dalam memotret kembang api sehingga momen sekali dalam setahun ini terlewatkan begitu saja. Walau mungkin terpotret namun hasilnya pasti tidak maksimal.
foto kembang api
Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan untuk dapat memotret kembang api dengan baik. Yang pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih lokasi dan konsep yang tepat. Pilihlah lokasi kira-kira dimana Anda akan mendapat pandangan yang bebas dan sudut memotret yang paling baik. Tempat yang baik adalah tempat yang cukup tinggi dan bebas dari halangan.
Berikutnya, siapkan lensa dan tripod. Anda bisa mengambil gambar mempergunakan kamera apa saja yang penting bisa dipasang di tripod atau bisa di-self timer. Menggunakan lensa tele lebih bagus jika Anda adalah photographer profesional karena tele mahal harganya. Yang paling tepat adalah memotret kembang api tahun baru dengan kamera DSLR lensa bawaan. Kamera tersebut sudah cukup pas jika Anda juga pas dalam pengambilan tempat dan sudut pandang.
Penggunaan tripod sangat disarankan untuk menghindari goncangan saat Anda menekan shutter. Hal ini penting karena memotret kembang api tahun baru dengan camdig harus dilakukan dengan kecepatan yang sangat lambat dan bahkan sampai dengan 5 detik. Jika kamera Anda goyang sedikit saja maka momen tersebut akan hilang. Jika tidak ada tripod bisa diletakkan di tempat yang datar, pokoknya jangan sampai terguncang.
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah settingan kamera harus diatur secara manual dan pastikan titik fokus pada timbulnya kembang api. Iso sebaiknya diatur pada posisi 100 dan kecepatan shutter pada slowspeed atau mode B dan bukaan diafragma pada posisi 8 atau 11. Untuk hasil yang bagus tekan shutter 1-2 detik sebelum kembang api meledak.
Rabu, 19 Maret 2014
Selasa, 18 Maret 2014
TEKNIK FOTO BULB
Di zaman sekarang banyak kita temui foto-foto yang menggunakan cahaya seperti senter, laser, kembang api dll. Atau foto-foto tulisan yang menggunakan cahaya, foto tersebut dikatakan foto dengan teknik "bulb". kali ini saya akan memposting bagaimana cara menggunakan teknik "bulb".
Foto Light Painting: Uji Coba Pertama
Foto light painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:
1.Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah)
2.Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya
3.Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
4.Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode bulb secara tuntas
5.Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus
6.Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan
7.Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi
8.Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya
9.Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus
10.Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
11.Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda.
1.Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah)
2.Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya
3.Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
4.Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode bulb secara tuntas
5.Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus
6.Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan
7.Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi
8.Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya
9.Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus
10.Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
11.Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda.
Kamis, 13 Maret 2014
just post
Selalu tersenyum dalam keadaan apapun, karena dengan senyuman semua akan menjadi indah.
model : Nidya Putri
model : Nidya Putri
Senin, 10 Maret 2014
Teknik foto Panning
Foto panning adalah foto dari sebuah objek bergerak dengan latar belakang blur. Sederhananya Anda sebagai fotografer akan memotret sembari mengikuti arah gerakan objek kemudian Anda juga perlu mengeset blur background.
Yang perlu Anda catat dalam membuat foto panning adalah kesabaran, dan control manual yang tepat. Dan untuk membuat foto panning yang menarik berikut adalah beberapa teknik dasarnya.
Hindari penggunaan tripod
Disini kamera akan bergerak mengikuti gerak objek. Jadi tripod justru akan membuat gerakan menjadi kaku dan tidak fleksibel. Anda bisa beralih dengan monopod sekedar untuk membantu Anda menyangga kamera yang berat dan besar. Ini juga baik untuk meredam getar dan gerak.
Set kamera lambat
Set shutter speed pada 1/30 atau 1/8 untuk menurunkan rana. Karena semakin tinggi shutterspeed, maka detail dari back ground akan semakin jelas. Disini Anda mengharapkan hasil background yang blur.
Set ISO rendah
ISO yang rendah juga membantu menurunkan rana. Serta mengurangi daya tangkap kamera akan detil.
Atur set bergerak
Atur AF mode ke AF-C untuk Nikon atau AI-servo untuk Canon, mode ini cocok untuk fungsi mengikuti sebuah subyek foto yang terus berpindah posisi.
Pilih Objek kontras
Pada saat memilih objek, sebaiknya cari objek bergerak dengan warna yang cerah dan kontras. Terutama kontras terhadap backgroundnya. Pilihlah juga objek dengan detil jelas, bukan detil yang rumit dan kecil, karena bisa jadi tidak terlihat jelas pada hasil foto nantinya.
Tekan separuh tombol release
Pada saat Anda membidik objek, Anda perlu menekan separuh tombol release untuk mendapatkan fokus yang tepat sembari Anda mengikuti gerakan objek.
Cari momentum
Ketika objek sudah dalam bidikan, hanya ada dua hal yang perlu Anda camkan. Pertama adalah sabar dan kedua adalah peka. Temukan momentum yang tepat, jangan buru-buru dan jangan lengah.
Anda boleh coba membuat foto panning Anda sendiri. Yang jelas ini adalah teknik yang membutuhkan latihan. Jadi Anda perlu tekun dan sabar, selamat berlatih.
Selasa, 04 Maret 2014
Langganan:
Postingan (Atom)